Senin, 01 Agustus 2011

perencanaan dan fungsi managemen keuangan

PERANANAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN

Definisi Manajemen Keuangan

Dalam  hidupnya, para individu harus mengambil berbagai keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
  1. Berapa jumlah yang akan dikonsumsikan untuk setiap periode(keputusan konsumsi)?
  2. Bagaimana kelebihan penghasilan mereka akan diinvestasikan (keputusan investasi)?
  3. Bagaimana mendanai konsumsi dan investasi tersebut (keputusan pendanaan)?

Bagi perusahaan, masalah yang sama juga dihadapi. Perusahaan memerlukan berbagai kekayaan (mesin, gedung, kendaraan bermotor, persediaan bahan baku, dan sebagainya) untuk menjalankan operasinya. Untuk itu perusahaan perlu mencari sumber dana untuk membiayai kebutuhan untuk operasi tersebut. Dalam suatu organisasi, pengaturan kegiatan keuangan sering disebut sebagai manajemen keuangan.
Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Sedangkan mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut disebut sebagai manajer keuangan.
Kegiatan keuangan tidaklah terbatas dilakukan oleh mereka yang berkecimpung dibagian keuangan saja, tetapi juga oleh bagian pemasaran, bagian produksi dan sebagainya. Misalnya untuk memperluas kapasitas pabrik, menghasilan produk baru, jelas akan dibicarakan dan diputuskan oleh berbagai direktur, tidak terbatas hanya direktur keuangan. Keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan menggunakan dana (allocation of funds) dan mencari pendanaan (raising of funds). Dua kegiatan utama tersebut disebut sebagai fungsi keuangan.



Fungsi Manajemen Keuangan


Secara skematis, kegiatan utama manajer keuangan bisa digambarkan sebagai berikut:









Pasar Keuangan
 


Aktiva Perusahaan
 


Manajer keuangan
 
















                                     
                                 
Keterangan gambar:
Manajer keuangan memperoleh dana dari pasar keuangan. Pasar keuangan menunjukkan pertemuan antara demand dan supply akan dana. Untuk pertimbangan praktis, dana tersebut kadang dipisah menjadi dana jangka pendek (pasarnya disebut pasar uang) dan jangka panjang (pasarnya disebut pasar modal). Pasar keuangan tersebut bisa terjadi disektor formal seperti: perbankan, asuransi, bursa efek, sewa guna, pegasaian dan sebagainya, bisa pula sektor informal seperti: rentenir, ijon kumpulan simpan pinjam dan sebagainya. Dalam pembahasan ini kita membicarakan perusahaan pada umumnya yaitu organisasi yang bertujuan memperoleh laba, maka manajer keuangan perlu ke pasar keuangan untuk mendapatkan dana, dan tidak terbatas ke pasar modal. Untuk memperoleh dana tersebut diterbitkan aktiva finansial. Aktiva finansial tersebut mempunyai nilai karena aktiva tersebut mempunyai claims atas aktiva riil perusahaan yang menerbitkannya.. Aktiva finansial tersebut bisa dalam bentuk saham (baik saham biasa maupun saham preferen), obligasi, utang bank, kewajiban sewa, dan sebagainya.
Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan (lihat panah 2). Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial, maka kegiatan menanamkan dana mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil (seperti tanah, mesin, persediaan, merek dagang, dan sebagainya).
Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan mengharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain diharapkan diperoleh laba (anak panah 3). Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan), yaitu panah 4a, atau diinvestasikan kembali keperusahaan (anak panah 4b). Kemungkinan pilihan tidak selalu bebas. Misalnya kalau dana diperoleh dalam bentuk pinjaman, maka pengembalian pinjaman dan bunganya tidak bisa dihindari.
Dari keterangan di atas disimpulkan fungsi utama manajer keuangan meliputi keputusan:
  1. Penggunaan dana (yaitu panah 2, disebut keputusan investasi)
  2. Memperoleh dana (yaitu panah 1, disebut sebagai keputusan pendanaan).
  3. Pembagian laba (yaitu panah 4a atau 4b, desebut sebagai kebijakan dividen)
Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan. Apabila kita hanya memperhatikan dana yang tertanam dalam jangka waktu yang lama, maka perbandingan tersebut disebut struktur modal. Apabila diperhatikan baik dana jangka pendek maupun dana jangka panjang, perbandingannya disebut sebagai struktur finansial. Keputusan pendanaan dan dividen mempengaruhi kedua struktur tersebut.

Tujuan manajemen keuangan

Akhir-akhir ini ada pandangan bahwa tujuan normatif yang ingin dicapai dalam manajemen keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran stakeholder. Adapun stakeholder itu adalah pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yaitu: karyawan dan manajemen, kreditur, supplier, masyarakat sekitar, perusahaan, pemerintah dan pemegang saham. Perusahaan perlu memperhatikan kepentingan karyawan karena apabila perusahaan mengabaikan kepentingan karyawan akan berdampak pada rendahnya produktivitas, efisiensi, buruknya kualitas produk yang dihasilkan, tingginya tingkat absensi dan masih banyak lagi masalah-masalah yang lain. Oleh sebab itu perusahaan tidak mungkin dapat memuaskan kebutuhan atau kemakmuran pihak lain sebelum memperhatikan karyawan dan manajemen. Selanjutnya perusahaan perlu memberikan jaminan kepada kreditur tentang pembayaran kembali kewajiban perusahaan. Kemudian pihak yang juga harus diperhatikan oleh perusahaan adalah masyarakat di sekitar perusahaan. Perusahaan harus menghindari pencemaran udara, pencemaran air. Pihak yang terakhir yang diperhatikan adalah pemegang saham. Jadi memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat dipandang sebagai tujuan akhir yang harus dicapai oleh manajer keuangan perusahaan.
Semakin tinggi harga saham berarti kemakmuran pemegang saham semakin meningkat. Harga pasar saham juga menunjukkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.

Pasar Keuangan

Pasar keuangan adalah  lembaga dan mekanisme yang memungkinkan terciptanya aliran dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang memerlukan dana.
Tujuan utama pasar keuangan, yaitu:
  1. Menjembatani proses pemindahan dana.
  2. Mendorong pembentukan modal.
  3. Menciptakan harga pasar yang wajar
Pasar keuangan ada dua, yaitu:
  1. Pasar uang : pasar untuk pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek.
  2. Pasar modal: pasar untuk transaksi dana jangka panjang.
Dalam pasar uang dan pasar modal terdapat pasar primer dan pasar sekunder.
Pasar primer adalah pasar yang menjual sekuritas baru terbit.
Pasar sekunder adalah pasar yang menjual sekuritas lama ( contoh: BEJ dan BES di Indonesia).

Aliran dana dalam sistem keuangan

Pasar keuangan terdiri atas lembaga dan mekanisme yang memungkinkan terciptanya aliran dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang memerlukan dana. Ada dua cara pemindahan dana yaitu secara langsung dan tidak langsung. Gambar di bawah ini sebagai ilustrasi  peranan pasar keuangan serta lembaga keuangan dalam memindahkan dana dari sektor tabungan ( unit surplus dana).






















           
- Tanda panah menunjukkan arah arus uang (sekuritas memiliki arah yang  berlawanan)
- Garis putus-putus menunjukkan bahwa sekuritas yang dimiliki perantara keuangan
   ( misalkan rekening tabungan atau polis asuransi )mengalir ke sektor tabungan.
Pialang keuangan merupakan institusi keuangan melaksanakan fungsi sebagai perantara penjualan saham-saham perusahaan.
Bankir investasi merupakan perantara yang terlibat dalam penjualan saham dan obligasi perusahaan.
Bankir hipotik (bankir surat jaminan) adalah institusi keuangan yang membeli hipotik untuk dijual kembali.


Identification  of  Cash  Flows
The Midland Company refines and trades gold. At the end of the yeat it sold 2,500 ounces of gold for $1 million. The company had acquired the gold for $900,000 at the beginning of the year. The company padi cash for the gold when it was purchased. Unfortunately, it has yet to collect from the customer to whom the gold was sold. Explain the Income statement of Midland company by Accounting view and Corporate Finance view.

Timing  of  Cash  Flows
The Midland Company is attempting to choose between two proposals for new products. Both proposals will provide cash flows over a four-year period and will initially cost $10,000. The cash flows from proposals are aompany s follows :
            Year    New Product A           New Product B
            ________________________________________________
            1          $                    0                               $   4,000
            2                                0                                    4,000
            3                                0                                    4,000
            4                      20,000                                     4,000
                        ____________                 __________
            Total      $        20,000                    $ 16,000
Wfich one is the best ?

Risk  of  Cash  Flows
The Midland Company is considering expanding operations overseas. It is evaluating Europe and Japan as possible sites. Europe is considered to be relatively safe, whereas operating in Japan is seen as very risky. In both cases the company would close down operations after one year.

perencanaan dan pengendalian keuangan


PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN


Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.
Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.

Analisis titik impas

Analisis titik impas ( breakeven analysis) adalah suatu metode untuk menentukan titik di mana penjualan akan menutup biaya.

Tujuan  dari analisis titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang membuat impas dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan
Kegunaan titik impas :
  1. Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya operasi yang dibedakan dari biaya modal.
  2. Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbeda-beda.

 

Unsur-unsur penting titik impas

  1. Sifat biaya yang diasumsikan
Untuk menerapkan model titik impas haurs dipisahkan biaya produksi perusahaan menjadi dua kategori, yaitu:
Ø  Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek tidak mengalami perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan. Contoh: Gaji administratif, penyusutan, asuransi, sewa.
Ø  Biaya variabel (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek berubah karena perubahan operasi perusahaan. Contoh: buruh langsung, bahan langsung, komisi penjualan.

  1. Hal-hal lain menyangkut perilaku biaya
Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat tajam ketika output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan kemudian naik lagi bersamaan dengan kenaikan output ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Biaya seperti ini dinamakan biaya semivariabel  atau semi tetap. 
Untuk menggunakan model titk impas dengan menyesuaikan struktur biaya yang kompleks seperti ini, manajer bagian pembiayaan harus mengidentifikasi range jumlah output yang relevan dengan tujuan perencanaan, dan mengukur perkiraan efek biaya semivariabel dalam range tersebut dengan memilahnya menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
  1. total pendapatan dan volume output
Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per unit barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat operasi perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit.

Metode perhitungan titik impas
  1. Analisis uji coba
Contoh: Daftar penjualan, biaya dan keuntungan sebuah perusahaan
Q
P
TR
VC/unit
TVC
TFC
TC
EBIT
(1)
(2)
(3)=(1)x(2)
(4)
(5)=(1)x(4)
(6)
(7)=(5)+(6)
(8)=(3)-(7)
10.000
$10
$100.000
$6
$60.000
$100.000
$160.000
$-60.000
15.000
  10
  150.000
  6
  90.000
  100.000
  190.000
  -40.000
20.000
  10
  200.000
  6
120.000
  100.000
  220.000
  -20.000
25.000
  10
  250.000
  6
150.000
  100.000
  250.000
         0
30.000
  10
  300.000
  6
180.000
  100.000
  280.000
   20.000
35.000
  10
  350.000
  6
210.000
  100.000
  310.000
   40.000

Jadi titik impas berada pada unit penjualan (Q) = 25.000 unit dan TR = $250.000

  1. Analisis marjin kontribusi
Marjin kontribusi adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit.  Marjin kontribusi mengacu pada biaya untuk menutupi biaya tetap.

Contoh: Harga jual per unit                $ 10
                          Biaya variabel per unit          ($  6)
                Marjin kontribusi/unit         $  4
Total biaya tetap satu tahun $100.000.
BEP = $100.000/$ 4
                    =  25.000 unit

  1. Analisis aljabar
TR = P x Q
TC = F + (V x Q)
BEP tercapai apabila TR = TC
PQ = F + VQ
PQ – VQ = F                 Q(P – V) = F
Q(BE) =         F
                  (P – V)
TR = total revenue
TC = total cost
P    = harga jual/unit
Q   = kuantitas yang terjual
F    = total biaya tetap
V    = biaya variabel/unit
Apabila perusahaan menargetkan laba tertentu, maka BEP
Q =     F + Profit
           
            (P – V)
  1. Metode grafik
Biaya, pendapatan     
            (Rp)
                                                                                                TR
 

                                                                                            



 

                                                                                                TC
                                               BEP
                                                                                            


 

                                                                                                FC
                                                                                               

                                                                                               output  

                                                                                               

Contoh:  PT ABC mengolah produk dengan biaya variabel per unit sebesar Rp 1.500,- sedangkan harga jual per unit Rp 2.500, dan biaya tetap sebesar Rp 1 milyar, maka

Q (BE)     =        R 1.000.000.000


 

         Rp 2.500 – Rp 1.500

                 = 1.000.000 unit

R (BE)      = Rp 2.500 x 1.000.000 unit
                 = Rp 2.500.000.000,-
Menghitung BEP untuk perusahaan yang menghasilkan produk lebih dari satu jenis.  Contoh : Berikut ini data bauran produk sebuah perusahaan
Produk
Harga jual/unit
Biaya variabel/unit
Bauran penjualan
A
$180
$100
1
B
$110
$  70
2
Biaya tetap $ 1.600.000
Jika bauran produk tersebut diperkirakan akan konstan pada semua tinkat penjualan, biaya variabel untuk setiap dollar hasil penjualan akan ditentukan sebagai berikut:
V =   Biaya variabel     =  ( $100 x 1) + ($70 x 2)       =    $240      = $0,60
             Penjualan             ( $180 x 1) + ($110 x 2)            $400

R (BE) =        F       =  $ 1.600.000         = $4.000.000
                    1-V            1  - 0.60


Q (BE)  =        R (BE)            =  $4.000.000      = 10.000 paket
                       Bauran harga            $400
Cara lain:
Hasil penjualan per paket = (1 unit A x $180) + (2 unit B x $110) = $400
Biaya variabel per paket = (1 unit A x $100) + (2 unit B x $70) = $240
Q (BE) =          F                =       $1.600.000           = 10.000 paket
                        P - V                      $400 - $240

Jadi kuantitas setiap produk yang akan dijual agar mencapai titik impas adalah:
A = 10.000 paket x 1 unit A per paket = 10.000 unit
B = 10.000 paket x 2 unit B per paket = 20.000 unit
Informasi yang dikembangkan dari analisis impas dan analisis biaya-volume-laba menyuguhkan data tambahan yang berguna seperti marjin pengaman (margin of safety), yang menunjukkan berapa banyak penjualan boleh turun dari jumlah penjualan tertentusebelum perusahaan mengalami keadaan impas.


Margin of safety = jumlah penjualan tertentu – penjualan impas
 
 



                                                                                                                                    


 




 

 


Keterbatasan dalam analisis titik impas

  1. Asumsi dasar dari cost volume profit berhubungan secara linear dan hal ini hanya berlaku di dalam kondisi di mana produksi hanya berjumlah sedikit.
  2. Kurva penjualan diasumsikan bergerak secara linear sesuai dengan jumlah produksi. Hal ini berarti bahwa produksi dijual dengan asumsi harga tetap.
  3. Produksi dan paduan penjualan dilakukan dengan konstan. Bila perusahaan ingin memproduksi lebih terhadap satu jenis barang atau mengurangi jumlah produksinya, maka titik impas yang baru harus dicari.
  4. Penghitungan titik impas secara matematis dan dengan grafik merupakan analisis yang statis. Adanya perubahan di dalam biaya maupun harga mengharuskan penghitungan titik impas dilakukan kembali.

Leverage Operasi

Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak. Pengaruh perubahan volume penjualan terhadap profitabilitas tersebut diukur dengan derajat leverage operasi (degree of operating leverage /DOL), yaitu sebagai rasio persentase perubahan EBIT terhadap persentase perubahan penjualan.


 

















Soal

1.      The berry Corporation memproduksi teko the yang dijual seharga $15. Biaya tetapnya $700.000 sampai produksi mencapai 400.000 unit. Biaya variabel $10 per teko.
    1. Berapa laba atau rugi perusahaan tersebut pada tingkat penjualan 125.000 unit dan 175.000 unit.
    2. Berapa titik impas ? gambarkan grafiknya.
    3. Berapa DOL berry pada tingkat penjualan 125.000, 150.000, 175.000 unit.

  1. Sebuah perusahaan memproduksi berbagai jenis jam tangan wanita yang dijual melalui sejumlah toko dengan harga diskon. Setiap jam tangan dijual seharga $25, biaya tetap $140.000 untuk 30.000 jam tangan, biaya variabel $15 per jam tangan.
    1. Berapa laba atau rugi pada tingkat penjualan 8.000 dan 18.000 unit?
    2. Berapa titik impas? Gambarkan grafiknya.
    3. Berapa DOL perusahaan pada tingkat penjualan 8.000 dan 18.000 unit.
    4. Apa yang terjadi dengan titik impas jika harga jual naik menjadi $31 ? apa arti perubahan tersebut bagi manajer keuangan?

  1. Marvel Corporation merencanakan penjualan sebesar $2.000.000 untuk periode mendatang. Dalam keadaan demikian, manajemen berharap akan menghasilkan laba sebesar $200.000. titik impas telah ditentukan, yaitu sebesar $1.500.000.. Hitung marjin pengaman dan rasio marjin pengaman.

  1. Puma company menghasilkan dua jenis produk , yaitu L dan M. L dapat dijual seharga $20 dan M seharga $15. Biaya variabel per unit adalah $12 dan $10 untuk L dan M. Biaya tetap total adalag $372.000. Manajemen Puma telah menargetkan laba periode mendatang sebesar $93.000. Setiap paket penjauan diharapkan akan terdiri dari 2 unit L dan 3 unit M.
    1. Hitunglah titik impas dalam unit produk dan dalam hasil penjualan .
b.      Hitunglah tingkat penjualan  dalam unit produk dan dalam dollar, yang diperlukan untuk mencapai target laba puma.